Selasa, 06 Desember 2016

MAKALAH KAMERA ABSENSI SISWA

LAPORAN KERJA PROYEK
KAMERA ABSENSI SISWA

https://lh5.googleusercontent.com/NLCWFzZXjZEPfEeko6IPvIEIYva6j9SuS03OSOcCc8w3hXCeGaq6DTS4SnYQnTG7ymAuoSLz0le84uvQ0MDsjo4kCvwCeTDw4-id2hN2nN2vXIVj0EFNUITAaeKhFzFe-x2gV4EMKoRPb896Ig
       




Disusun Oleh :

SOPIYAN ISWAHYUDI
NISN : 9981455082

\




JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMKN 2 TELUK KUANTAN
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI  
TP 2016/2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEJA PROYEK






KAMERA ABSENSI SISWA

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Kompetensi
Mata Pelajaran Kerja Proyek
https://lh5.googleusercontent.com/NLCWFzZXjZEPfEeko6IPvIEIYva6j9SuS03OSOcCc8w3hXCeGaq6DTS4SnYQnTG7ymAuoSLz0le84uvQ0MDsjo4kCvwCeTDw4-id2hN2nN2vXIVj0EFNUITAaeKhFzFe-x2gV4EMKoRPb896Ig

Disusun Oleh :

SOPIYAN ISWAHYUDI
NISN  : 9981455082



Teluk kuantan, 22 Oktober 2016


         Mengetahui                                                            Menyetujui,
  Waka Kurikulum                        Guru Pembimbing
   SMKN2 Teluk kuantan



Drs.MARTONIS                                     YUSFIK HENDRI,S.Pd,M.Kom          



   
HALAMAN PENGUJI
LAPORAN KEJA PROYEK

KAMERA ABSENSI SISWA
https://lh5.googleusercontent.com/NLCWFzZXjZEPfEeko6IPvIEIYva6j9SuS03OSOcCc8w3hXCeGaq6DTS4SnYQnTG7ymAuoSLz0le84uvQ0MDsjo4kCvwCeTDw4-id2hN2nN2vXIVj0EFNUITAaeKhFzFe-x2gV4EMKoRPb896Ig




Disusun Oleh :

SOPIYAN ISWAHYUDI
NISN  : 9981455082  
Kerja Proyek  ini telah dipresentasikan dan diujikan dihadapan Tim Guru Penguji
Teluk kuantan, 24 Oktober 2016

Tim Guru Penguji:

https://docs.google.com/drawings/d/s9eRVFfz5bdFoXhisthAk7w/image?w=205&h=60&rev=1&ac=1

1 …………………………..                                       ………………………………………...

KATA PENGANTAR

 Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang file shering melalui Debian (linux).
Makalah ini saya susun dengan semaximal mungkin, jika masih ada kekurangan kata, tulisan, langkah langkah dalam melakukan penginstalan aplikasi untuk file shering lewat debian saya minta maaf sebesar besarnya dan saya berharap dengan saya membuat makalah ini saya dapat membantu siswa ataupun orang orang lain dalam mengirim file secara praktis. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.









Sopiyan iswahyudi




DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Penguji iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel vii
BAB I PENDAHULUAN
    1.1. Latar Belakang 1
    1.2. Tujuan 1
    1.3. Sistematika Penyusunan. 1       
BAB II  DASAR TEORI.

   2.1.  Sejarah Kamera 2
   2.1.  Pergertian Kamera 2
2.3.  Sejarah Absensi 2
    2.2.  Pergertian Absensi 2
    2.3.  Metode Pengenalan Wajah 2
BAB III PERANCANGAN
    3.1. Gambar Perencanaan 3
    3.2. Jadwal Perencanaan   3
 3.3. Rincian Perkiraan Biaya 3

BAB IV. PEMBAHASAN
4.1.  
    4.2.
BAB V PENUTUP
    5.1 Kesimpulan
    5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
   
         BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Absensi merupakan data yang sangat penting dalam setiap kegiatan, baik itu  kegiatan perkuliahan maupun kegiatan perkantoran. Namun sering kali data-data  absensi ini kurang terlalu diperhatikan. Buktinya, masih banyak perguruan tinggi yang masih menggunakan absensi konvensional (masih menggunakan kertas) dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Kondisi yang seperti ini tentu saja sangat rentan terjadi kecurangan.
Absensi bukan merupakan administrasi pelengkap saja. Namun dari absensi, terdapat informasi yang dibutuhkan, seperti tingkat kehadiran mahasiswa yang akan mempengaruhi nilai mahasiswa nantinya. Namun karena absensi masih rentan terhadap kecurangan, sehingga informasi yang dihasilkan masih diragukan kebenarannya.
Salah satu instansi yang masih menggunakan absensi manual ini adalah Tata Usaha SI lmu Komputer Fasilkom-TI USU. Proses absensi dilakukan dengan menandatangani kertas absensi. Beberapa mahasiswa pun menilai proses absensi tersebut kurang sesuai dengan standar S1 Ilmu Komputer yang merupakan program studi yang terakreditasi A yang selalu membahas tentang kemajuan teknologi kepada para mahasiswanya. Di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fasilkom-TI USU sangat sering terjadi kecurangan dalam mengisi absensi. Sehingga istilah „titip absen‟ merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa. Oleh karena itu, Program Studi S1 Ilmu Komputer membutuhkan suatu sistem yang dapat membuat proses absensi dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan standarnya. Sistem yang dimaksud adalah absensi yang berbasiskan identifikasi wajah.

1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi tingkat kecurangan pada absensi dengan menerapkan algoritma Bidirectional Associative Memory pada sistem absensi berbasiskan identifikasi wajah

1.3 Permasalahan
Berdasarkan latarbelakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
  1. apakah program kamera absensi siswah dapat berjalan dengan baik?
  2. bagaimana nanti nya jika program ini di jalankan, apakah sangat membantu atau tidak?

1.4 Sistimatis Penulisan
Makalah disusun dengan urutan sebagai berikut:
Bab 1 pendahuluan,menjelaskan latar belakang, tujuan, metode pengumpulan data dan sistimatika penulisan lanjut.

















BAB II
LANDASAN TEORI


2.1. Sejarah Kamera

Kamera Portable Obscura
Pada tahun 1960-an, seorang peneliti Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn tahun 1685. Kamera ini sering kita lihat di film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap.
Merekam Gambar
Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques Daguerre. Tahun 1837, dia mengembangkan cara membuat foto, yang kemudian disebut daguerreotype . Prosesnya menggunakan lempengan copper (tembaga). Daguerre adalah seniman asal Perancis yang ingin membuat gambar lebih bagus. Dia bekerjasama dengan Joseph Nicephore Niepce yang lebih dahulu sukses. Niepce sebenarnya sudah membuat foto di tahun 1826. Tapi proses pembuatan foto ini tidak praktis. Orang harus bergaya di depan kamera selama 8 jam untuk menghasilkan satu foto. Hasilnya pun masih buram. Meski begitu, mereka kemudian memberitahukan penemuan itu ke masyarakat. Sebagai jasanya, pemerintah Perancis memberi pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Niepce tidak menerima penghargaan itu karena sudah meninggal lebih dulu.

Cetak Cepat
Setelah Daguerre dan William Talbot, tahun 1852 Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto lebih cepat. Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, foto udah tercetak. Prosesnya, gambar sudah dicetak ketika plat masih basah. Teknik ini dinamakan collodion .

Bahan gelatin
Tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan plat fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng.
Abad ke-20
Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut. Misalnya ditemukannya film berwarna tahun 1901. Setelah itu, film berwarna berlapis yang disebut Kodachrome ditemukan. Kodak juga menemukan film berukuran 35 mm yang sangat populer itu. Belakangan ditemukan lagi kamera digital.




2.2. Pergertian Kamera

Kamera adalah alat optik untuk merekam gambar, yang dapat disimpan secara lokal, dikirimkan ke lokasi lain, atau keduanya. Gambar adalah foto-foto masih individu sedangkan urutan beberapa gambar disebut video atau film. Kata Kamera berasal dari camera obscura, yang berarti “ruang gelap” dan adalah nama latin dari perangkat asli untuk memproyeksikan gambar dari realitas eksternal ke permukaan datar. Kamera fotografi yang modern berevolusi dari kamera obscura. Fungsi kamera ini sangat mirip dengan fungsi mata manusia.
Sebuah kamera dapat bekerja dengan cahaya dari spektrum yang terlihat atau dengan bagian-bagian lain dari spektrum elektromagnetik. Sebuah perangkat optik yang menciptakan satu gambar dari suatu obyek atau adegan, dan mencatat pada sebuah sensor elektronik atau fotografi. Mekanisme rana mengontrol lamanya waktu cahaya bisa masuk kamera. Sebagian besar kamera fotografi memiliki fungsi yang memungkinkan seseorang untuk melihat adegan yang akan direkam, memungkinkan untuk bagian yang diinginkan dari tempat kejadian untuk menjadi fokus, dan mengendalikan eksposur sehingga tidak terlalu terang atau terlalu redup. Biasanya kamera menggunakan layar (LCD), memungkinkan pengguna untuk melihat adegan yang akan direkam dan pengaturan seperti kecepatan ISO, exposure, dan kecepatan rana.
Sebuah kamera film atau kamera video beroperasi mirip dengan kamera standar, namun mencatat serangkaian gambar statis dalam suksesi cepat, umumnya pada tingkat 24 frame per detik. Ketika gambar digabungkan dan ditampilkan dalam urutan, maka ilustrasi gerak dihasilkan.

2.3.  Sejarah Absensi

mesin absensi digital (barcode)2
Selain jenis bahannya, mesin absensi pun kini telah semakin canggih dan modern. Penggunaaanya yaitu cukup dengan menggunakan sistem biometrik atau dengan mendeteksi karakteristik tertentu, seperti: sidik jari (fingerprint), suara, atau wajah. Ada pula sistem digital yaitu dengan cara menggesekkan kartu absensi atau memasukkan password agar terautentifikasi

 2.4.  Pergertian Absensi

Absensi atau kartu jam hadir adalah dokumen yang mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. Pekerjaan mencatat waktu pada dasarnya dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu pencatatan waktu hadir (attendance time keeping) dan pencatatan waktu kerja (shop time keeping).

Pencatatan jam hadir pada hadir pada kartu jam hadir yang dilakukan oleh setiap pegawai/pekerja bisa mempengaruhi gaji bersih/take home pay yang akan diterima oleh pegawai setiap bulannya. Karena apabila pegawai/pekerja lupa atau tidak mencatatkan jam hadirnya pada kartu jam hadir akan mempengaruhi komponen-komponen yang ada pada gaji, terutama sekali pada pos tunjangan, karena tunjangan yang diberikan perusahaan kepada setiap pegawai/pekerja tergantung dari beberapa banyak pegawai/pekerja hadir pada jam kerja. Seperti tunjangan makan dan transportasi, jika pegawai/pekerja tidak mencatatkan jam hadirnya pada kartu jam hadir maka tunjangan makan dan transpotasinya yang diterima pegawai/pekerja setiap bulannya akan berkurang dan akan mempengaruhi gaji bersih yang diterima pegawai/pekerja tersebut.

Pencatatan waktu hadir dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai jumlah jam hadir karyawan dalam suatu periode pembayaran dan kadang-kadang juga mengenai tarif upah untuk pekerjaan yang dilakukan. Pencatatan waktu kerja dimaksudkan untuk mencatat jam kerja sesungguhnya yang digunakan oleh karyawan dalam setiap pekerjaan (job) atau departemennya. Catatan waktu kerja ini dapat digunakan untuk mengecek catatan waktu hadir dan juga mendapatkan data produksi yang diperlukan untuk distribusi upah dan gaji dan perhitungan intensif.

2.4 Metode Pengenalan Wajah

Banyak sekali metode pendekatan yang dapat dilakukan pada tahap deteksi wajah pada kondisi yang berbeda-beda. Metode pendekatan ini adalah metode berbasis fitur (feature-based methods), template matching, metode berbasis tampilan (appearance-based methods). Feature-based methods bertujuan untuk mendeteksi keberadaan dan lokasi fitur seperti mata, hidung, bibir, alis, dan lain-lain. Metodetemplate matching adalah sebuah metode dengan menggunakan template yang disimpan untuk mendeskripsikan sebuah wajah secara utuh atau fitur wajah secara terpisah. Dalam metode template matching ini, keberadaan sebuah wajah dapat diketahui melalui perhitungan nilai korelasi antara citra masukan dan template yang disimpan. Metode appearance-based adalah metode yang menggunakan “template” yang dihasilkan dari training pada dataset citra dan digunakan untuk mendapatkan variabel yang mewakili keberadaan dari wajah itu sendiri. Dibandingan feature-based dan template matching, metode appearance-based memberikan hasil yang lebih baik ketika diterapkan pada sistem dengan sejumlah besar sampel.